Memahami analisis bingkai, analisis wacana dan semiotika dalam mata kuliah Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif bagian C
Jumpaaa lagiii...teman teman...
Yaaa...minggu ini saya belajar analisis bingkai, analisis wacana dan semiotika pada tugas ke 6 mata kuliah Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif yang akan membawa saya dalam mempersiapkan judul dalam pembuatan penelitian nantinya.
(foto bersama setelah selesai mengikuti mk MPKK bersama dosen pengampu Ibu Sumarni Bayu Anita, S.Sos, M.A)
1. Analisis bingkai
Teori Analisis Framing atau Analisis Bingkai (Frame Analysis Theory)
berusaha untuk menentukan kunci-kunci tema dalam sebuah teks
dan menunjukkan bahwa latar belakang budaya membentuk pemahaman kita terhadap sebuah peristiwa. Dalam mempelajari media, analisis bingkai menunjukkan bagaimana aspek-aspek struktur dan bahasa berita mempengaruhi aspek-aspek yang lain. (Anonimous, 2004). Analisis bingkai merupakan dasar struktur kognitif yang memandu persepsi dan representasi realitas. (King, 2004). Menurut Panuju (2003:1), frame analysis adalah analisis untuk membongkar ideologi di balik penulisan informasi.
Model-model Analisis Bingkai
1. Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki
Model ini membagi struktur analisis menjadi empat bagian:
a. Sintaksis adalah cara wartawan menyusun berita.
b. Skrip adalah cara wartawan mengisahkan fakta.
c. Tematik adalah cara wartawan menulis fakta.
d. Retoris adalah cara wartawan menekankan fakta.
2. Model William A. Gamson dan Andre Modigliani
Model ini membagi struktur analisis menjadi tiga bagian:
a. Media package merupakan asumsi bahwa berita memiliki
konstruksi makna tertentu.
b. Core frame merupakan gagasan sentral.
c. Condnsing symbol merupakan hasil pencermatan terhadap
perangkat simbolik (framing device/perangkat framing dan
reasoning device/perangkat penalaran).
Analisis wacana merupakan salah satu disiplin ilmiah dalam linguistik yang secara khusus mengkaji mengenai wacana. Pengkajiannya dapat secara internal maupun secara eksternal. Bahan analisis di dalamnya meliputi satuan bahasa yang melibatkan komunikasi antara pengirim pesan dan penerima pesan.
Analisis Wacana merupakan salah satu metode penelitian komunikasi yang digunakan untuk meneliti suatu pesan komunikasi yang digunakan untuk membentuk suatu wacana. Menurut van Dijk, ada 3 dimensi yang membentuk suatu wacana sehingga analisis yang dilakukan terhadap suatu wacana harus meliputi ketiga dimensi tersebut, yaitu teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Tujuan yang bisa dicapai dari pendekatan Analisis
Wacana adalah Mendiskripsikan pembentukan wacana melalui penggunakan pesan, Menggambarkan
perbedaan wacana.
Teknik pengumpulan data dalam pendekatan Analisis Wacana
1. Teknik pengumpulan data secara interaktif yang meliputi wawancara dan observasi berperan aktif
2. Studi pustaka
Semiotika atau ilmu ketandaan adalah studi tentang makna keputusan. Ini termasuk studi tentang tanda-tanda dan proses tanda, indikasi, penunjukan, kemiripan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi
Semiotika adalah studi tentang tanda-tanda. Konsep tanda ini untuk melihat bahwa makna muncul ketika ada hubungan atau hubungan antara ditandai in absentia (signified) dan tanda (signifier). Tanda adalah kesatuan dari suatu bentuk penanda (signifier) dengan sebuah ide atau penanda (signified).
Ide dasar semiotics adalah pesan dan kode. Satu-satunya cara pesan dapat dikirim dari satu orang ke orang lain adalah menggunakan kode. Encoding adalah proses mengubah pikiran atau
komunikasi ke dalam pesan. Decoding adalah kebalikannya yaitu proses membaca pesan dan memahami artinya. Terdapat berbagai macam kode yang biasa digunakan dalam komunikasi
antar manusia.
Kajian semiotika membedakan dua jenis
semiotika, yakni semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi (Eco dan Hoed dalam Sobur, 2003). Semiotika komunikasi menekankan pada teori tentang produksi tanda yang salah satu diantaranya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi, yaitu pengirim, penerima kode (sistem tanda), pesan, saluran komunikasi, dan acuan (hal yang dibicarakan) serta memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya
dalam suatu konteks tertentu. Semiotika
signifikasi tidak mempersoalkan adanya tujuan berkomunikasi. Yang diutamakan adalah segi pemahaman suatu tanda sehingga proses kognisinya pada penerima tanda lebih
diperhatikan dari pada proses komunikasinya.
3 judul penelitian yang pernah saya baca di bidang itu adalah....
1. Analisis Bingkai : PEMBINGKAIAN BERITA UNJUK
RASA MAHASISWA PAPUA DI ISTANA MERDEKA
(Framing pada cnnindonesia.com dan kompas.com)
2. Analisis Wacana : CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS
TERHADAP WACANA: “Penetapan Sultan sebagai
Gubernur D.I. Yogyakarta”
3. Semiotika : REPRESENTASI ORANG TUA TUNGGAL
PADA IKLAN SITUS WEB PERDAGANGAN
ELEKTRONIK (Analisis Semiotika Iklan Blibli.Com Versi
“Bahagia Itu Kita Yang Buat”)
Satu judul penelitian jika diminta menulis dengan metode tersebut adalah
1. Pembingkaian berita unjuk rasa mahasiswa di depan gedung MPR-DPR RI tolak Jokowi 3 periode
(Framing pada deskjabar.pikiran-rakyat.com)
2. Critical Discourse Analysis terhadap wacana : Presiden Jokowi menjabat 3 periode.
3. Representasi anak dalam media sosial youtube
(Analisis semiotika dalam video lomba joget batita aksi anak tanggu di chanel youtube Nestle batita)
Alhamdulillah tugas ke 6 mata kuliah Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif selesai......sekian dulu teman teman. Terima kasih.
Komentar
Posting Komentar